Program Penerapan Sustainable Living Pada Rumah Tangga Dengan Pembuatan Produk Kesehatan Ramah Lingkungan dan e-Book Pelestarian Lingkungan

July 16, 2021, oleh: Admin Farmasi

Keresahan masyarakat atas pandemi Covid-19 berdampak pada kebiasaan berdiam di rumah dan bertambahnya limbah rumah tangga. Isu penutupan sementara TPTS Piyungan Yogyakarta juga menjadi keresahan atas menumpuknya sampah dan limbah rumah tangga. Hal tersebut membuat Dosen Program Studi Farmasi yang di koordinatori oleh apt. Dyani Primasari Sukamdi, M.Sc bersama dengan TK Al Fatah ingin mengajak masyarakat untuk dapat melestarikan lingkungan sekitar. Topik utama dalam kegiatan ini yaitu “Bijak Kelola Sampah Mulai dari Rumah” dan “Pembuatan Sabun dan Lilin dari Minyak Jelantah”. Kegiatan berhasil dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2021 pukul 09.00-11.00 WIB. Peserta terdiri dari guru di TK Al Fatah Sedan, guru PAUD Amanah Ayah Bunda, beberapa wali murid dan masyarakat umum, dengan total jumlah peserta sebanyak 43 orang. Tujuan dari diadakannya pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan sekitar.

Topik yang pertama diberikan oleh Bapak Ananto Isworo, S.Ag. Beliau merupakan tokoh penggerak masyarakat dalam hal sustainable living dan aktif dalam kegiatan kemuhamadiyahan. Topik “Yuk Mulai Bijak Pilah dan Kelola Sampah Mulai dari Rumah” diberikan sebagai pengenalan dan pengingat peserta untuk memulai pelestarian lingkungan mulai dari lingkungan rumah dengan menjadikan sebagai eco-brick yang dapat digunakan sebagai berbagai macam alat bantu dalam rumah.

Topik kedua, yaitu “Pembuatan Sabun dan Lilin dari Minyak Jelantah” diberikan oleh ibu Sisilia Warassari. Beliau adalah aktivis Green Naturalist dan pemilik usaha madre oil mulai dari tahun 2012, kecintaannya terhadap produk natural membuatnya tergerak untuk menciptakan berbagai karya dari bahan-bahan alam tersebut; diantaranya adalah sabun dan lilin dari minyak jelantah. Dalam penyuluhan ini diberikan juga tips dan triks bagaimana membuat sabun dan lilin jelantah menjadi menarik dan dapat menciptakan daya jual. Hal ini semakin menarik minat peserta untuk mengelola sampah, salah satunya minyak jelantah.